Khawatir Matikan Pedagang Kecil, Warga Perum Royal Garden Tolak Pendirian Indomaret

Berita57 Dilihat

POROS1.COM – Warga perumahan Royal Garden Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mempertanyakan ijin
pembangunan Indomaret yang tengah dilaksanakan dilingkungan perumahan tersebut.

Pembangunan Indomaret ditengah pemukiman  perumahan subsidi yang tidak terintegrasi dengan perum lainnya, dinilai belum layak berdiri. Bahan, keberadaannya akan berimbas pada warung atau pedagang kecil dikawasan perumahan Royal Garden tersebut.

Dikatakan Ahmad F (48), warga perumahan Royal Garden Rangkasbitung warga minta pembangunan Indomaret dihentikan. Sebab kata dia, keberadaanya juga akan berimbas pada warung atau pedagang kecil dilingkungan perumahan.

“Inikan perumahan kecil dan Subsidi yang akses jalannya tidak terintegrasi dengan jalan atau perumahan lainnya, jadi kami melihat tidak layak, apalagi disekitar banyak warung kecil milik warga,” kata Ahmad, kepada Wartawan, Minggu (9/7).

Seharusnya, kata dia, RT dan RW setempat lebih mementingkan warga sendiri. Sehingga, tidak mudah dalam memberikan ijin lingkungan. Jika pembangunannya berada di ruas jalan raya, hal tersebut tidak akan dipermasalahkan oleh warga.

“Memang dalam ijin lingkungan hanya beberapa orang saja yang yang membubuhkan tanda tangan. Namun, keberadaan waralaba berimbas pada semuanya terutama warung-warung kecil warga,” paparnya.

Lanjut dia, untuk tenaga kerja juga tidak ada pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar, bahkan pekerja untuk pembangunannya saja dari luar daerah bukan dari warga sekitar.

“Jadi kami minta, dikaji ulang dan di musyawarahkan dengan warga dan orang tua yang ada di perumahan sekitar,” ujarnya

Sementara itu, Ketua RT 05 Perum Royal Garden, Oji, saat di konfirmasi membenarkan akan ada waralaba di perum Royal Garden dan saat ini gedungnya dalam tahap pembangunan. Untuk ijin lingkungan, memang hanya beberapa orang disekitar bangunan saja yang diminta tanda tangan.

“Iya jika warga menolak silahkan hubungi saja pihak yang bersangkutan dan tentu kami mendukung jika memang keberadaannya ditolak oleh mayoritas warga,” kilah Oji.(Red)