Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Lebak Gelar Gebyar KLASIK

Uncategorized77 Dilihat

POROS1.COM – Penanganan isu stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi membutuhkan upaya yang kontinyu, terpadu, efektif dan efisien. Acara Gebyar KLASIK ini merupakan salah satu bentuk inovasi Pemkab Lebak untuk membangun sinergi dan gotong royong seluruh perangkat daerah Kabupaten Lebak, Pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan tak kalah pentingnya mitra non pemerintah.

Acara ini dapat dilihat sebagai upaya untuk membuat program dan kegiatan yang dilakukan seluruh elemen dapat membawa dampak yang lebih besar bagi masyarakat, utamanya terkait isu stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi. Meskipun Kabupaten Lebak dalam ketiga isu tersebut telah mencatatkan peningkatan kinerja, namun upaya upaya optimalisasi tetap wajib dilakukan.

Pada isu inflasi misalnya, telah terjadi penurunan tingkat inflasi dari 4,14 di Bulan Januari menjadi 3,06 di bulan April. Begitu juga dengan prevalensi stunting yang menurut data e-PPGBM telah mencapai 3,44 pada bulan April. Angka ini mengalami penurunan dari bulan januari sebesar 3,69%. Hal yang sama juga terjadi pada penanganan kemiskinan ekstrem dimana terdapat pengurangan jumlah KK yang masuk dalam kategori miskin ekstrem dari 6043 KK di bulan Februari 2024 menjadi 5698 KK di bulan Mei 2024.

Pemkab Lebak tentunya belum bisa berpuas diri dengan capaian capaian tersebut. Perlu upaya percepatan, kolaborasi dan inovasi untuk lebih mengoptimalkan capaian capaian tersebut. Melalui Gebyar KLASIK ini perangkat daerah Kab Lebak bahu membahu melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya dengan tujuan yang sama, yakni mengendalikan inflasi, menurunkan prevalensi stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Terkait penanganan stunting, terdapat 18 perangkat daerah yang secara Bersama sama melakukan intervensi gizi spesifik dan sensitive. Begitu juga dengan penghapusan kemiskinan ekstrem yang juga melibatkan 18 perangkat daerah dengan fokus pada pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong kantong kemiskinan.

Hal yang sama juga terjadi pada pengendalian inflasi yang dimotori oleh TPID dengan fokus pada menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan meningkatkan komunikasi efektif. Semua upaya tersebut dapat kita lihat wujudnya salah satunya dalam Gebyar KLASIK ini.

Feby Hardian, Asda Ill Pemkab Lebak yang menghadiri gebyar klasik di Kecamatan Cibadak mengaku, gebyar klasik di Cibadak cukup berhasil, karena masyarakat begitu antusias mengikuti acara yang dikemas dengan pemeriksaan kesehatan, pemasangan KB dan hiburan dari beberapa sangagar yang ada di Cibadak.

“Mudah-mudahan gebyar klasik ini dapat berdampak pada penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di Lebak,” ucap Feby.

Selain Gebyar KLASIK, Pemkab Lebak juga melakukan berbagai inovasi lain untuk penanganan ketiga isu ini, seperti:
1. JARO KASEP (Jamban gotong royong keluarga sehat produktif);
2. ANJASMARA (Arisan Jamban Santer Manfaat Terasa);
3. LESTARI (Lebak Sehat Tanpa Anemia Pada Remaja Putri);
4. DATA PENTING (Deteksi,Atasi Anak Peduli Stunting);
5. CETAR ITU PENTING (Cegah dan Tangani Anemia Pada Remaja Putri Untuk Pencegahan Stunting);
6. DAKU MANTAP (Daging Kurban Aman Disantap);
7. JUM’AT SERIUS (Jum’at Seribu Rupiah Untuk Stunting);
8. JIMAT (Jaring, Ibu Hamil Bersalin Selamat);
9. MANIS MANJA (Masyarakat Jadi Sehat Dengan Menggunakan Jamban Keluarga);
10. DAPUR ASIK (Atasi Stunting Dengan Kolaborasi);
11. DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting);
12. BAAS (Bapak/Bunda Atasi Anak Stunting).
13. Aplikasi SIRAJA (Sistem Informasi Rakyat Sejahtera)

“Ke depan, upaya upaya inovatif ini akan terus dilakukan, dengan harapan agar penanganan isu isu stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi akan dapat dilakukan dengan lebih optimal,” kata dia.(*)

Editor : A Fadilah