POROS1.COM – Sejumlah Keluarga Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung mengeluhkan kelangkaan beberapa jenis obat yang di caper BPJS kesehatan di Rumah sakit setempat.
Seperti yang dialami Ahmad, warga Kecamatan Rangkasbitung, yang merupakan keluarga Pasien berobat jalan ke poli psikiatri (kejiwaan), bahwa dia menyayangkan obat-obatan yang dikaper BPJS ada saja yang kosong.
“Saya membawa ibu saya berobat ke Poli psikiatri di RSUD Adjidarmo menggunakan BPJS mandiri, setelah selesai diperiksa dan di beri resep obat untuk diambil di tempat pengambilan obat di RS setempat, dari 3 jenis obat , saya hanya dikasih satu jenis obat saja, yang dua harus beli diluar karena kosong,” kata Ahmad, kepada wartawan, Senin 20 Maret 2023.
Lanjut dia, karena obat tersebut penting untuk kesembuhan ibunya, maka dia mencoba ke apotik yang telah ditunjuk RS untuk membelinya.
“Iya saya terpaksa beli walau harganya satu jenis obatnya mencapai hampir Rp 200 ribu,” ujarnya.
Ahmad menyesalkan, kelangkaan obat obatan di RSUD Adjidarmo. Bahkan, kelangkaan obat bukan saja terjadi dan menimpa dirinya. Melainkan juga terdapat keluarga pasien lainnya.
“Ada beberapa orang yang barengan menebus obat di apotik yang sama, karena obat BPJS di RSUD kosong, tapi yang membuat heran kenapa di apotik yang RS tunjuk ada,” paparnya.
Dikatakan Ahmad, kelangkaan obat di RSUD Adjidarmo ini harusnya tidak terjadi. Kalau kelangkaan ini terjadi akibat produsen atau pabriknya tutup atau tidak produksi itu hal lain. Ini kan obat hanya kosong di RSUD Adjidarmo saja di klinik atau apotik lain ada.
“Kami minta pemkab dan DPRD agar segera mengevaluasi managemen RSUD Adjidarmo,” tuturnya.
Budi, Direktur utama RSUD Adjidarmo dan bagian humas RS setempat Jauhari Assukri saat dihubungi melalui sambungan telepon enggan menjawab.(red)