Waspada, Badai Berskala Besar Berpotensi Terjadi di Banten Hingga Awal Tahun

Berita, Nasional252 Dilihat

POROS1.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memprediksi siklon tropis atau badai berskala besar berpotensi terjadi di Banten Khususnya di Lebak tiga hari kedepan mulai 28 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, hasil kajian BNPB bersama Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan potensi badai berskala besar terjadi di Banten yang berasal dari laut dan dipindahkan ke darat melalui dua jalur, yakni dari barat melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst), dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat (northerly, CENS) dan menurut penelitian pusat serangan badai itu ada di Banten.

“Hasil kajian Banten khususnya Lebak dan Tangsel diprediksi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023,” kata Febby kepada Wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (27/12/2022).

Febby mengungkap konvergensi (area berkumpulnya massa udara yang memicu kenaikan suhu dan membentuk awan hujan) di darat juga akan terjadi secara masif.

“Jadi Titik pusat badai berada di laut samudra Pasifik dan sebagian badai mengarah ke daratan yakni ke Banten,” ujarnya.

Bahkan, kata Febby, BNPB dan BRIN mengambil kebijakan yang dikeluarkan langsung oleh presiden untuk menggunakan tekhnologi modifikasi cuaca (TMC) dengan memindahkan hujan darat ke laut.

“Namun imbas dari TMC ini akan terjadi badai besar di lautan, sehingga aktivitas pelayaran maupun nelayan harus berhenti dan tidak beraktivitas untuk sementara,” paparnya.

Menyikapi penomena cuaca ekstrim dengan hujan lebat dan angin kencang ini hingga akhir tahun, BPBD Lebak sudah menyiapkan berbagai perlengkapan bencana diantaranya perahu karet, mesin senso, tenda dan lain-lainnya.

“Sebagian peralatan sudah kita geser dan ditempat di Kecamatan Malingping, sebagai antisipasi cepat tanggap, karena jika disimpan di posko utama BPBD kejauhan,” tuturnya.

Febby mengimbau, kepada masyarakat nelayan agar tidak beraktivitas terlebih dahulu, begitu juga dengan wisatawan yang hendak ke pantai agar mengikuti arahan dari petugas pantai.

“Lebak mempunyai 91,42 km garis pantai saat ini kita jaga dengan menempatkan petugas baik dari relawan BPBD maupun dari unsur TNI dan Polri,” terang Febby.(red)